Review Demon Slayer - Setelah menjalani masa pemulihan di bawah bimbingan Hashira Shinobu Kocho, Tanjiro Kamado dan kelompoknya, yang telah menguasai Zenshuchu secara mendalam, menerima tugas baru yang menantang.
Mereka diperintahkan untuk menyusup ke dalam Kereta Uap Mugen, yang terkenal dengan misteri dan ancaman iblis yang berada di dalamnya.
Dalam misi ini, mereka ditemani oleh Kyojuro Rengoku, En Hashira yang dikenal karena keberanian dan kekuatannya yang luar biasa.
Namun, perjalanan mereka tidak berjalan sesuai rencana. Tanjiro dan teman-temannya mendapati diri mereka terjebak dalam mimpi buatan yang diciptakan oleh Enmu, iblis yang mereka hadapi di kereta.
Dalam dunia mimpi yang penuh bahaya ini, Tanjiro harus mengeluarkan jurus pamungkasnya, Hinokami Kagura Hekira no Ten, dalam usaha untuk mengalahkan Enmu.
Ketegangan semakin meningkat ketika Rengoku muncul untuk memberikan bantuan di saat-saat kritis, memperlihatkan semangat dan kehebatannya yang menginspirasi.
Setelah berhasil menuntaskan misi di Kereta Uap Mugen, Tanjiro dan kelompoknya melanjutkan perjalanan mereka ke “kota malam”, yang terkenal sebagai sarang iblis.
Mereka bergabung dengan Tengen Uzui, Hashira Suara, dalam upaya untuk menyelidiki hilangnya ketiga istri Tengen yang merupakan "kunoichi". Untuk menyusup ke kota malam dan mencari tahu tentang iblis yang mengancam, Tanjiro dan kawan-kawannya harus menyamar sebagai wanita.
Situasi semakin rumit ketika tangan-tangan mematikan iblis mulai menculik para "oiran", memperumit misi mereka lebih jauh.
Di tengah segala ketegangan, Tanjiro terlibat dalam pertarungan sengit melawan Daki, iblis yang dikenal sebagai iblis Jyogen. Meskipun Tanjiro berusaha keras dengan menggunakan ‘Hinokami Kagura’ untuk menyamakan kekuatan Daki, ia melampaui batas kemampuannya sendiri.
Dalam kondisi kritis ini, Nezuko dan Tengen Uzui harus menggantikan Tanjiro untuk melanjutkan pertempuran. Pertarungan melawan Daki memasuki babak baru yang penuh dengan tantangan baru, menambahkan lapisan drama dan ketegangan dalam cerita.
Momen paling epik dalam perjalanan ini meliputi pertarungan Tanjiro melawan Enmu di Kereta Uap Mugen, saat Tanjiro menggunakan jurus pamungkas dan bantuan dari Rengoku muncul.
Arc Kota Malam juga sangat mendebarkan, dengan strategi penyamaran dan pertarungan melawan Daki yang menegangkan. Momen ketika Tanjiro melewati batas kemampuannya dan Nezuko serta Uzui terlibat dalam pertarungan melawan Daki juga sangat dramatis.
Karakter favorit dari cerita ini mencakup Tanjiro Kamado, yang menunjukkan tekad dan kebaikan hati yang menginspirasi; Nezuko Kamado, dengan transformasi emosional dan dedikasinya sebagai pelindung; Kyojuro Rengoku, dengan keberanian dan semangatnya yang luar biasa; dan Shinobu Kocho, dengan kepribadian unik serta pengetahuan mendalam tentang obat dan racun.
Karakter underrated seperti Kanao Tsuyuri, Giyu Tomioka, Sanemi Shinazugawa, Mitsuri Kanroji, dan Zenitsu Agatsuma juga memiliki kontribusi dan keunikan masing-masing yang layak mendapat lebih banyak perhatian.
Arc favorit yang menonjol adalah Arc Kereta Uap Mugen, dengan pertarungan dramatis melawan Enmu dan momen puncak dengan Rengoku; Arc Kota Malam, dengan ketegangan dan pertarungan melawan Daki; Arc Gunung Natagumo, dengan pertarungan melawan keluarga iblis yang mencekam; Arc Ujian Seleksi Hashira, yang memberikan wawasan tentang Hashira; dan Arc Latihan di Puncak Gunung, yang menyoroti pelatihan dan perkembangan karakter utama.