Senja dan Kamu

Kumpulan Puisi Senja dan Kamu

Pulang yang ditunggu itu adalah senja
dan perpisahan yang tak melahirkan
air mata adalah merah saga aroma jingga

Kata-kata yang kau bilang
waktu itu sampai saat ini
masih kupertanyakan maknanya
seperti halnya keberadaanmu
yang selalu kutanyakan kepada Tuhan:

Apakah ikatan bisa diresmikan
tanpa harus mengenal terlebih dulu?

Hal yang selalu aku tunggu
dari kehidupan adalah kembalinya
peluk hangat malam setelah
sehari berlari mengejar matahari
untuk sampai pada puncak jalan
pertemuan dan penantian.

Pada sebuah pagi
di saat orang-orang sibuk bermimpi,
aku tergesa-gesa membangunkan
diri dari kantuk yang mengutuk.

Kau tahu apa yang kulakukan?
Aku mencari aroma wangi tubuhmu
dalam ingatan. Kususuri jalan
untuk sampai pada sebuah fakta
yang mungkin takkan bisa kau mengerti.

Sepekan ini, aku tengah asyik
bertamasya dan bermain dengan
sebuah kata yang di dalamnya
tak ada hal lain selain kamu.

Perpisahan
tak selalu melahirkan air mata
kadang ia hanya butuh
mimpi dan kepercayaan
esok kan bersua kembali.

Pertemuan kita waktu itu
yang lahir atas dasar ketidaksengajaan
adalah bukti: Terkadang untuk mencintai
tidak perlu seleksi. Seperti halnya senja
dan kamu selalu punya cara tersendiri
untuk mengikat dan memikat hati.

Kau tahu?
Aku tengah jatuh hati
padamu yang tak kukenal dengan pasti.

Yogyakarta, 20 September 2019
Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama