Dari Sebuah Percakapan

Seri Terbitan Relung Jiwa Pasung Luka

Pernah sekali, kata-kata terucap.
Panjang lebar berbicara tentang
masa lalu dan masa depan.
Waktu itu kita sama-sama asyik
bercerita sebuah petualangan kecil
yang tak dikisahkan alam pada kehidupan.

Kita masa kini yang lupa
memperkenalkan diri
pada masing-masing hati
seperti apa abadi dan tak dilupakan.

Dari sebuah percakapan
yang dimulai di warung kopi.
Kita seperti sepasang kekasih
yang sudah lama tak bertemu,
menuntaskan rindu di sebuah meja
di temani kopi dan susu cokelat.

Dari sebuah percakapan kecil
yang kita mulai waktu itu
aku mengenalmu sebagai kekasih
tak terjamah dalam dunia nyata
namun abadi di dunia maya.

Kau tahu kekasihku, waktu itu
kita lupa menyebutkan dan sama-sama sibuk
berbicara tentang masa depan dan masa lalu
yang masing-masing dari kita
sebenarnya enggan mengingatnya.

Hari ini pertemuan kita
telah mendekati setengah dekade
namun namamu masih alpa dan
tak diingat kehidupan.

Dicecap aroma kopi yang kuseduh
wangimu masih menyentuh penciumanku.
Pada cangkir putih bercorak bunga-bunga
masih kuingat ukiran tanganmu.

Semesta akan mempertemukan
kita kembali meski bukan di tempat ini.

Yogyakarta, 20 September 2019
Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama