Bijaksana Memaknai Kehidupan

Seri Tigapuluh Satu Kehidupan dan Doa
Ritus & Langgam, Prosa --- Semakin kau dewasa, maka semakin bijaksana memaknai kehidupan. Tidak mudah terperangah dengan hidup dan keberhasilan orang serta tidak terlalu memusingkan bagaimana seharusnya masa depan diwujudkan. Intinya, yang kau pikirkan dan kau perhitungkan adalah bagaimana hari ini diselesaikan; menuntaskan segala kewajiban dan tanggung jawab yang diemban.

Kehidupan terasa berat ketika kau membandingkan keberhasilan yang diraih orang lain dengan fakta yang kau alami. Bahkan parahnya kau menyesali hidup dengan keadaan dan kondisi yang menurutmu tidak menguntungkan. Mungkin sempat dalam pikiranmu tersiar kalimat: “Seandainya hidupku lebih mudah dan tidak seperti ini-ini saja?”.

Kau sering mempertanyakan mengapa dan bagaimana menjadi seperti mereka. Secara terus-menerus kau membanding-bandingkan kehidupanmu yang begitu-begitu saja, sampai akhirnya kau lupa untuk melangkah dan melanjutkan. Hanya memperhitungkan dan mengalkulasikan keberhasilan dari kacamata yang menurutmu benar adanya.

Proses dan fase yang dialami setiap orang itu berbeda-beda, andai saja kau mau memahami bahwa sebenarnya hidup adalah terus bergerak dan yang namanya bergerak tidak harus melulu menerawang ke depan melainkan ke belakang, dan juga ke samping. Kau boleh mengambil satu langkah untuk mundur, tapi bukan untuk kembali. Tapi untuk sejenak merenungkan dan mengevaluasi kembali apa-apa yang hendak dilakukan.

Tidak perlulah jauh berpikir ke depan, cukupkan hari ini kau perjuangkan karena jika kau tidak mengambil keputusan tepat di waktu ini maka ke depannya akan semakin terasa sulit dan kau takkan pernah bisa berkembang. Pikiranmu hanya berkecamuk antara keberhasilanmu dan keberhasilan orang lain yang sebatas kau lihat nyamannya saja. Tapi kau lupa mempelajari bagaimana mereka sampai ke tahap ini, merasa nyaman menurut versimu dan daya tangkap matamu.

Sebaik-baiknya orang berjuang adalah menuntaskan apa yang mereka mulai dan jika kegagalan yang ia dapatkan, maka perbaikilah pengetahuan dan pengalaman sehingga kekeliruan tak perlu disalahkan. Coba kamu pahami, kegagalan adalah daya tarik tersendiri sebelum akhirnya keberhasilan dan kesuksesan dirasakan, karena keputusasaan bukanlah soal bagi mereka yang memahami apa arti sesungguhnya memperjuangkan dan menyelesaikan pekerjaan.

Oleh karena itu, jangan mencari definisi nikmat hidup dari pekerjaan orang. Tapi carilah definisi itu dari kesuksesanmu sendiri karena kesuksesan adalah menyelesaikan apa yang dimulai dan kamu merasa hal itu bermanfaat, untukmu dan banyak orang. Selamat berjuang dan mencari definisi kehidupan, keberhasilan, kegagalan dan berjuang menurut versimu sendiri. Semoga hidup tidak membosankan bagimu, hari ini dan kelak di masa depan. Untuk prosesmu, semoga ia membuatmu lebih bijaksana.

Wates, 20 Agustus 2019

Achmad Fauzy Hawi

Sering mendengarkan daripada bercerita, lebih banyak minum kopi hitam daripada menulis. Bisa dijumpai juga di sosial media dengan akun Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama