Cinta dan Persepsi dalam Hubungan Sepasang Kekasih

Cinta, Keyakinan, dan Pilihan Hidup

Ritus & Langgam, Surat & Catatan --- Kita percaya bahwa cinta adalah kesucian, penerimaan, dan pemberian yang di dalamnya ada kemurnian. Tapi yang perlu digarisbawahi.

"Sifat dan karakter setiap orang berbeda. Pola pikir menjadikan segala tindakan lebih rumit dan pemahaman yang ada saat ini menjadikan segalanya lebih keruh."

Banyak orang menginginkan kebahagiaan tapi lupa bahwa kebahagiaan kadang tak bisa diraih dengan mudah. Ada hal-hal yang menjadi faktor kebahagiaan menjauh.

Contohnya ketika kau memiliki pasangan yang hanya memikirkan keinginannya sendiri, tak mau tahu bagaimana perasaan dan keadaanmu. Itu jauh lebih rumit daripada memecahkan aljabar dan aritmatika, karena rumus-rumus dalam matematika dibuat untuk menemukan jawabannya, meski kadang proses pengerjaannya jauh dari hasil yang diperoleh.

Sifat dan keinginan tadi bukanlah keegoisan, melainkan karakter yang sukar diubah sebab ia telah menjadi watak.

Bagimu, mungkin ini adalah indikasi ketidakadilan, penuh prahara dan kesengsaraan; kalut jiwa dan sesak dada. Seharusnya kau tahu, bahwa tak selamanya cinta yang dipertahankan dengan mati-matian membawa kedamaian.

Adakalanya ia menjelma bahagia; tawa-tawa dan tak jarang membawa nestapa, meruntuhkan segala asa dan cita-cita yang pernah direncanakan sebelumnya. Begitu pula dengan konsepsi dan ekspektasi yang tak banyak berlaku di sini. Sepasang kekasih bisa saja menjadi asing, meski di saat bersamaan masih menjalin hubungan.

~~~

Untuk seseorang yang pernah mengisi hati dan menjadi sepasang mataku.

Aku takkan menyalahkan kekalahanku, apalagi harus berserapah telah kehilanganmu. Aku cukup yakin dan tahu, Tuhanmu terbahak, penuh kemenangan.

Aku hanya menyayangkan, cintaku tak mampu menyelematkanmu dari kiamat yang akan datang setelah perjanjian ratusan tahun lalu.

Kini, setelah lembaran baru terbuka. Kuharap kau tak lupa, bahwa cintaku selalu menyertaimu. Terlepas dari apa yang pernah terjadi, terima kasih pernah menjadi sesuatu yang berarti. Meski kemudian, tak menetap di hati.

Semoga kelak kau menemukan pengganti yang lebih baik lagi.

"Kan kuziarahi setiap kenangan yang kita buat, mulai dari tempat, cerita dan kisah, serta curhatan-curhatan kecilmu."

Cukup lama bukan, pertentangan dan gejolak yang selama ini kau asingkan jauh di dasar hatimu; ketakutan dan kekalutan tak henti-hentinya menghardik; kelam dan pekat seperti awan dan gelombang badai di samudera Pasifik. Namun tak segenting kisah kita dalam ajaran dan dogma keagamaan --- seperti genderang perang abad pertengahan.

Kala itu, merah saga merekah ketika kau datang dengan seberkas senyum dan kerinduan. Masih tertanam dalam ingatan, senyum merekah dan binar matamu layaknya pijar purnama. Cerah dan penuh kehangatan.

Yogyakarta, Sabtu (06/08/2022)

Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama