5 Rekomendasi Buku Realisme Magis Klasik

Buku Realisme Magis Klasik yang Wajib Kamu Baca

RITUS & LANGGAM - Buku adalah salah satu wahana yang bisa mengantarkan kita pada pengetahuan baru, cara berpikir, dan menilai sesuatu berdasarkan apa yang disajikan di dalamnya. Berikut ini beberapa rekomendasi buku yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk dibaca.

1. The Wind-Up Bird Chronicle (Kronik Burung Pegas)

The Wind-Up Bird Chronicle bentuk novel semacam ini hanya bisa ditulis oleh Haruki Murakami. Terjemahan bahasa Inggris dari novel ini sangat jauh berbeda dengan novel Jepangnya, diterbitkan pada tahun 1994 dan diterjemahkan oleh Jay Rubin dengan menghilangkan sekitar 61 halaman [PDF], mencakup tiga bab utuh untuk memenuhi tuntutan penerbit.

Di pinggiran kota Tokyo, seorang pria muda bernama Toru Okada mencari kucing istrinya yang hilang— dan juga istrinya — di dunia bawah di bawah permukaan kota yang tenang. Saat pencarian, Toru Okada bertemu dengan sejumlah karakter di perbatasan antara mimpi, ingatan, dan kenyataan.

Bagian Bab yang Hilang: Beberapa bab dan paragraf dari edisi Jepang tidak dimasukkan dalam terjemahan bahasa Inggris. Penerjemah Jay Rubin memotong sekitar 61 dari 1.379 halaman, termasuk tiga bab (Buku 2 Bab 15, 18, dan bagian dari 17; dan Buku 3 Bab 26). Menggabungkan tiga jilid asli (Jepang) akan terlalu lama, sehingga penerbit meminta ~ 25.000 kata dipotong untuk terjemahan bahasa Inggris.

Riwayat Publikasi & Terjemahan: Kronik Burung Pegas (ねじまき鳥クロニクル Nejimakitori Kuronikuru) adalah novel karangan Haruki Murakami yang terbit pertama kali pada tahun 1994-1995. Terjemahan versi Amerika serta Inggris, disebut-sebut sebagai "satu-satunya terjemahan resmi" menurut Jay Rubin dan pertama kali beredar di tahun 1997. Melalui novel ini, Murakami menerima Penghargaan Yomiuri, yang diberikan langsung oleh salah satu mantan pengkritiknya yang paling tajam, Kenzaburō Ōe. Sedangkan alih bahasa Indonesianya digarap oleh Ribeka Ota dan dipublikasikan melalui Kepustakaan Populer Gramedia.

Edisi aslinya dirilis dalam tiga jilid, sedangkan versi Indonesia dicetak dalam satu buku, yang di dalamnya terdiri dari tiga bagian.

  • Si Murai Pencuri (Juni-Juli 1984) (泥棒かささぎ編 Dorobō kasasagi hen)
  • Burung Peramal (Juli-Oktober 1984) (予言する鳥編 Yogen suru tori hen)
  • Sang Penangkap Burung (Oktober 1984-Desember 1984) (鳥刺し男編 Torisashi otoko hen)

Terjemahan bahasa Inggris dari novel tersebut dilakukan oleh Jay Rubin. Selain perbedaan mencolok antara versi Jepang dan Inggris, ada juga perbedaan antara edisi hardcover asli Jepang dan edisi paperback. Perbedaan lebih lanjut ada antara edisi Amerika dan Inggris, tetapi ini jauh lebih dangkal. Sedangkan dalam terjemahan Jerman oleh Giovanni dan Ditte Bandini didasarkan pada terjemahan bahasa Inggris, bukan pada terjemahan bahasa Jepang.

Terjemahan Belanda oleh Jacques Westerhoven diterjemahkan langsung dari aslinya Jepang, oleh karena itu termasuk bagian-bagian dan bab-bab yang hilang, dan mengikuti urutan yang sama dengan versi Jepang. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah Ribeka Ota dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada Mei 2019.

2. The House of the Spirits (Rumah Roh)

Novel debut penulis Chili, Isabel Allende ini terbit tahun 1982. The House of the Spirits menceritakan kisah satu keluarga, yang anggotanya memiliki kemampuan waskita. The Wall Street Journal menyebutkan dalam laporannya sebagai "sebuah kisah yang memikat, terkadang ajaib ... Dalam kisah pemberontakan dan cintanya yang penuh gejolak di antara tiga generasi, itu adalah alegori di mana setiap keluarga harus dapat mengenali sedikit dari dirinya sendiri."

Sebelum menjadi buku terlaris, The House of the Spirits pada dasarnya adalah kumpulan dari surat-surat yang ditulis oleh penulis setelah mengetahui kakeknya sedang sekarat. "Saya memulai sebuah surat untuk mengatakan kepadanya bahwa saya ingat semua yang pernah dia katakan kepada saya," katanya kepada Harvard Business Review. Dia meninggal sebelum dia bisa membaca pesan itu, tetapi dia terus menulisnya sampai berkembang menjadi manuskrip 500 halaman.

Ide dan Latar Cerita: The House of the Spirits, menjadi novel pertama yang banyak dikenang orang sekaligus berkat novel ini Isabel Allende dikenal sebagai salah satu pendongeng paling berbakat di dunia, mengisahkan kemenangan dan tragedi tiga generasi keluarga Trueba.

Sang patriark Esteban adalah pria yang mudah berubah dan memiliki ambisi tinggi terhadap kekuasaan dan karier politik. Meski demikian cinta istrinya, Clara mampu membendung segala keinginannya. Clara sendiri merupakan seorang wanita yang memiliki hubungan dengan dunia roh. Ketika putrinya, Blanca memulai kisah terlarang, Esteban harus menerima kenyataan bahwa ia telah memiliki seorang cucu bernama Alba, seorang anak cantik dengan kemauan besar. Kelak, Alba akan memimpin keluarga dan negaranya ke masa depan yang lebih cemerlang.

The House of the Spirits disebut sebagai novel penting abad 20, sekaligus menjadi kisah epik selama beberapa dekade kehidupan yang dibalut dengan kisah pribadi dan politik yang menjelma menjadi kisah cinta, mistik, dan nasib dari seorang anak manusia.

3. The Ocean at the End of the Lane (Lautan di Ujung Jalan)

Pada tahun 2013, penulis Inggris Neil Gaiman menulis The Ocean at the End of the Lane, sebuah buku yang menggunakan elemen magis untuk mengeksplorasi perbedaan antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Sekembalinya ke rumah, sang protagonis — seorang pria biasa dari dunia nyata — mengungkap kenangan luar biasa dari masa mudanya yang telah dia lupakan. Meskipun ini adalah novel yang berdiri sendiri, The Ocean at the End of the Lane mungkin berada di alam semesta bersama dengan karya-karya Gaiman lainnya: Anggota keluarga Hempstock dari buku tersebut juga muncul dalam novelnya Stardust dan The Graveyard Book.

Sinopsis Buku: Kembali ke rumah masa kecilnya untuk menghadiri pemakaman, seorang pria paruh baya ditarik kembali ke tempat yang dulu hidup dengan monster dan sihir; ke masa lalu di mana hal yang mustahil menjadi sangat nyata. . .

Meditasi yang dipilihnya seakan menjadi jalan bagi hantu bergentayangan dalam ingatan, keajaiban, persahabatan, dan pengorbanan, The Ocean at the End of the Lane , yang dinobatkan sebagai "Book of the Year" oleh UK National Book Awards, adalah kemenangan atas terobosan mendongeng, indah seperti sayap kupu-kupu dan mengancam seperti pisau dalam kegelapan.

4. The Master and Margarita (Penguasa dan Margarita)

Dalam kritik ambisius Bulgakov terhadap negara asalnya, Setan sendiri mengunjungi Uni Soviet, yang mempraktikkan ateisme negara. Mencampur komentar politik dengan unsur supernatural, The Master dan Margarita dianggap sebagai mahakarya satir sosial dan realisme magis. Buku ini diterbitkan secara anumerta bertahun-tahun setelah kematian penulis tahun 1940, meski sangat disayangkan pada edisi pertamanya sensor dan penyesuaian dilakukan hampir di seluruh isi bukunya.

Fakta dan Ide Cerita: Tidak ada di seluruh literatur yang sebanding dengan The Master and Margarita. Suatu sore musim semi, Iblis, mengikuti api dan kekacauan di belakangnya, menyulam dan memaksa dirinya keluar dari bayang-bayang menuju Moskow.

Fantasi Mikhail Bulgakov dalam satir begitu menarik, ia mampu membangun cerita di atas kedigdayaan Soviet dengan menggabungkan dua bagian berbeda yang saling berkaitan, satu diatur di Moskow kontemporer, yang lain di Yerusalem kuno, masing-masing penuh dengan karakter sejarah, imajiner, menakutkan, menegangkan sekaligus dipenuhi keindahan.

Ditulis pada hari-hari tergelap pemerintahan Stalin, dan akhirnya diterbitkan pada tahun 1966 dan 1967, The Master dan Margarita menjadi fenomena sastra, menandakan kebebasan artistik dan spiritualitas orang-orang Rusia di mana pun mereka berada.

Buku ini diterbitkan kembali oleh Penguin dan diterjemahkan langsung dari teks Rusia oleh tim oleh tim pemenang penghargaan Pevear dan Volokhonsky, dengan menampilkan keutuhan cerita tanpa penghilangan, pengurangan dan sensor seperti terbitan sebelumnya.

Selama lebih dari tujuh puluh tahun, Penguin telah menjadi penerbit terkemuka sastra klasik di dunia berbahasa Inggris. Dengan lebih dari 1.700 judul, Penguin Classics mewakili rak buku global dari karya-karya terbaik sepanjang sejarah dan lintas genre dan disiplin ilmu. Pembaca memercayai seri ini untuk menyediakan teks otoritatif yang disempurnakan dengan pengantar dan catatan oleh cendekiawan terkemuka dan penulis kontemporer.

5. Like Water for Chocolate (Seperti Air Untuk Cokelat)

Diterbitkan di Meksiko pada tahun 1989, Like Water for Chocolate menampilkan karakter utama yang mampu menyampaikan emosinya kepada orang lain melalui masakannya. Detail cerita dalam buku ini tidak hanya sekadar alat dan rencana dari sebuah plot, lebih dari itu. Laura Esquivel sebagai penulis menggunakannya sebagai alat untuk mengembangkan protagonisnya dan membangun hubungan antar karakter. Menurut Esquivel, judul novel terkadang berubah tergantung pada bahasa negara tempat novel itu diterjemahkan: Di Belanda, itu disebut Mawar Merah dan Tortilla, dan di beberapa negara Skandinavia, itu disebut Hati di Chili.

Sinopsis dan Latar Cerita: Kisah yang terjadi di peternakan De La Garza ini dimulai ketika Mama Elena memotong bawang di meja dapur di hari-hari terakhir kehamilannya. Ia mengalami persalinan dini, di mana kelak anaknya yang bernama Tita menjadi seorang master chef dan berjuang lewat makanan yang dibuatnya.

Penyangkalan: Artikel ini diterjemahkan dan dimutakhirkan dari tulisan Michele Debczak seperti yang termuat pada tulisan sebelumnya. Selain itu artikel ini juga mengambil beberapa sumber yang juga bisa ditemukan di Wikipedia versi Indonesia.

Achmad Fauzy Hawi

Sering mendengarkan daripada bercerita, lebih banyak minum kopi hitam daripada menulis. Bisa dijumpai juga di sosial media dengan akun Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama