Cinta Adalah Pertautan Antara Kau dan Aku

Ritus & Langgam - Mencintaimu adalah salah satu cara mengingat untuk tetap rendah diri dan mengabdi. Menemukan keselarasan sekaligus keselamatan, sehingga kelak, ketika ketidaksepahaman datang menghantam masing-masing perspektif. Kita tak pernah mendahulukan asumsi dan caci maki. Biarkan hati dan kemanusiaan mendahului, sebelum akhirnya memutuskan mana yang benar dan salah.

Hubungan, menurutku tak ada "mana yang paling mencintai", begitu pula aku yang tak pernah mengenal istilah "lebih nyaman dan menyenangkan dicintai daripada mencintai".

Dalam sudut pandangku yang sederhana ini: "cinta adalah pertautan" dan "bagaimana memberi" sebentuk kasih lewat perasaan, tindakan, dan cara-cara mempertahankan. Begitu pula, setia tak pernah menjadi persoalan pelik yang harus kuterjemahkan menjadi alibi-alibi. Karena bagiku "cinta laksana bibit dan tumbuhan yang harus dirawat". Tentunya cara merawat setiap orang berbeda, ada yang benar mengikuti panduan umum dan pengetahuan yang diberikan petani langsung.


Tentu kita sepakat berdasarkan pengetahuan yang ada saat ini, mencintai seperti membagi satu kesadaran dan kehidupan dengan tujuan mencapai masa depan. Bersama dan hidup dalam satu kurun waktu, rukun dan saling mengasihi.

Namun, yang perlu diingat mengenai hubungan (dengan siapa pun) oleh kita yaitu: "ini hanya persoalan menjaga dan melestarikan saja, sebab hubungan sepasang kekasih, keluarga, dan pertemanan" hanyalah satu simpul yang ditimbulkan dunia dan manusianya.

Terpenting dan utama di dunia ini ialah bagaimana kita hidup, memupuk pengetahuan, dan pengalaman yang nantinya menjadi laku dan tindakan.

Maka, kelak ketika kau dapati aku lebih memilih hidupku daripada dirimu. Itu hanya berarti satu dan dua hal, aku yang kalah atau menyerah. Sedang lainnya (mungkin) tak lagi kuanggap bahwa segala urusan tentangmu hanya menjadi perkara yang menghilangkan kedirianku dalam menentukan "kebebasan".

Tapi, tak perlu kau merasa khawatir atau bahkan takut kehilangan. Karena cinta adalah aku yang datang dan pergi atas inginmu.

Yogyakarta, 14 Juli 2022

Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama