Ritus & Langgam - Banyak orang memiliki mimpi untuk menjadi lebih baik baik, merasa cukup dalam banyak hal, pun ingin menuntaskan apa yang pernah dilakukan. Tapi pada satu waktu yang mungkin tak biasa dalam hidupnya, beberapa orang memilih untuk mengambil jalan lain; mengendapkan kadar resolusinya yang tinggi, bahkan ada yang memilih untuk mengebumikan segala mimpi maupun rencana besar dalam hidupnya.
Sedangkan beberapa dari mereka yang percaya dan terus tabah senantiasa berupaya untuk mewujudkan segala yang telah dan tengah direncanakan, karena apa yang diyakini adalah keberhasilan meski kelak tak sepenuhnya benar-benar bisa dituntaskan.
Semasa muda, kita banyak memiliki keinginan dan cenderung berangan-angan. Mempertimbangkan banyak kemungkinan dan mengupayakannya menjadi kenyataan, tapi faktanya hal-hal tersebut sebatas euforia, karena enggan menerima bahwa sebenarnya kita tak memiliki apa-apa. Semakin dewasa dan semakin bertambahnya usia, keinginan itu lenyap; tertindih oleh ambisi-ambisi yang lain. Menumpuk seperti bank sampah yang sewaktu-waktu membusuk dan menjadikan lumpuh. Saking banyaknya, tidak ada hal yang berjalan dengan baik dan semua keluar dari ekspektasi.
Akhirnya kita tahu penyebabnya, ambisius memang diperlukan tapi juga harus realistis karena ambisi akan tetap menjadi ambisi jika tidak dieksekusi. Sama halnya dengan resolusi hanya sebatas resolusi jika tidak diamini dengan tindakan-tindakan nyata.
Hal tersebut di atas pernah dialami oleh kami. Ambisi yang kuat tapi tidak dengan eksekusi tindakan. Kita hanya menabung resolusi setiap tahunnya tanpa sekalipun mencoba menerapkan hal-hal yang sudah dipilih dan direncanakan. Mundur selangkah demi selangkah, berganti keinginan dan rencana baru. Berulang-ulang dari waktu ke waktu. Setelah tersesat cukup lama, akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan dan segera mengeksekusinya agar tidak ada penyesalan; agar bank sampah yang sudah menahun tidak semakin bertambah bunganya.
Kamitua Manggala, Doamu Sejarahmu
- Untuk mewujudkan cita-cita pribadi dan masyarakat untuk tetap mengingat kepercayaan yang ada, atau bisa dibilang sebagai bentuk ekspresi untuk tetap mengingat seperti apa sejarah dari leluhur itu sendiri, sehingga kelak bisa diteruskan sampai anak cucu.
- Untuk mewujudkan harapan banyak orang dalam pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif.
- Untuk mempertanyakan dan menjawab tantangan zaman dengan tetap mempertahankan kepercayaan, kebudayaan, dan ajaran. Kemudian mengambil manfaat dari perkembangan juga perubahan yang terjadi sepanjang waktunya.