Makna mencintaiku itu seperti aku
yang membaca sebuah bukutak sudah-sudah ceritanya
meski telah tuntas dibaca.
Kau tahu mengapa?
Karena mencintai
dan membaca buku adalah ritual
mengenal diri; belajar memahami
dan memaknai sebuah arti.
: Itulah caraku, mencintaimu
Untuk yang ke sekian kalinya
Kamu tak pernah selesai kubaca
seperti sebuah puisi yang
tak hanya dimaknai
sekali dan duakali
Kamu, adalah pelbagai arti yang
tak henti-henti
harus kupahami dan kupelajari
Sirat yang tersimpan dalam diri
bukti ambiguitas penafsirannya
Kau tahu, seperti halnya ragam
frasa dan bahasa
yang kucari penjelasan di kamus besar
Namamu adalah salah satu unsur
kehidupan yang panjang maknanya
Berjalan beriringan bersama nafas hidup itu sendiri
Engkau, seseorang yang sampai saat ini
masih dan terus kupelajari
peribahasa tubuhmu dan
segala gerak hidupmu
:Aku, mempertanyakan keberadaanmu
pada Tuhan juga pemahaman
yang diturunkan-Nya.
Dari bahasa-bahasa kalbu
kuikuti kata dan abjad namamu
Tak lupa kulafalkan doa-doa;
memohon kepada Tuhan untuk kau berada
di sini, dalam kehidupanku sendiri.
Menemaniku berjalan menyusuri
jalan dan kehidupan yang panjang
Esok dan nanti
Selamanya, bersamamu.
Yogyakarta, 01 Oktober 2019