Semoga Aku Tidak Lelah Menunggu

Buku Achmad Fauzy Hawi
Penantian ini seakan-akan begitu panjang
Waktu yang bergerak pelan,
semoga tak membuatku
bosan dan merasa lelah.
Menunggu seseorang
yang tak juga melirik dan memperhatikan.

Kelak jika jenuh mendera pikiran
dan alasan untuk beralih datang.
Tuhan, selamatkan perasaan
yang mungkin membuatku menyesali
segala keputusan.

Aku akan terus berdoa, pada kehidupan
yang telah kupersiapkan; Masa depan
dan masa lalu semoga mengajarkan
bagaimana menabahkan perasaan
yang berkecamuk tak karuan.

Penantian dan menunggu adalah dua hal
yang berbeda. Definisi keduanya tak sama.
Semoga kelak keduanya bermuara,
pada satu kesahihan. Diniscayakan Tuhan
untuk sebuah alasan, padamu cinta
kupertaruhkan dan hati kutitipkan.

Menunggumu di sini,
penuh tabah dan sabar
Sayang ... mungkin kau tak menyadari
perasaan yang tumbuh, doa-doaku menua
dan ayat-ayat suci yang kuucapkan
tak bisa lagi dihitung oleh jari manusia.

Perasaanku merekah, darinya aku belajar
merawat bibit-bibit cinta dalam dada.
Semoga aku tidak merasa lelah menanti
; menunggumu membalas perasaan.
Semoga aku tidak merasa payah
(kuharap cinta terbalas sebuah ikatan;
Sampai ke pelaminan dan ikrar suci
tak terpatahkan).
Tuhan, kuatkan hati dari segala godaan
kepadamu kuserahkan keputusan.

Bismillah, segala puji untukmu
yang menumbuhkan perasaan dalam
dadaku yang gersang.
Kuharap Engkau membantuku
bertahan dengan ketidakpastian
dan ketidaktahuan.

Cintaku yang tumbuh karenamu
untuknya kutitipkan seluruh rasa meski
menanti katanya adalah hal membosankan dan melelahkan.

Sekali lagi semoga Engkau mengajarkan,
tabah dan sabar. Perihal bagaimana nanti
kehidupan membalasnya
jadikan aku kuat, di masa kini dan masa depan.
Terima kasih telah mendatangkan seseorang
menumbuhkan benih asmara pada hatiku.

Yogyakarta, 23 September 2019
Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama