Siapa yang tahu, usia lebih cepat tumbuh daripada waktu itu sendiri. Tak terasa telah bertambah saja angka-angka yang menyiratkan paripurna. Pasang surutnya kehidupan telah mengantarkanku pada puncak musim, pancaroba antara remaja dan tua.
Musim yang berganti dan usia yang bertambah. Angka-angka kehidupan berlomba untuk menjadi bilangan-bilangan. Jumlah perjalanan dan satuan keinginan, perumpamaan antara pertambahan dan pengurangan.
Aku yang hidup dari kasih sayang Ibu, bertahan dari terjalnya kenyataan; diperasnya keringat, perjuangan ayahku; dorongan dan dukungan saudara-saudaraku, membantu bangkit jatuhku. Aku tak cukup berterima kasih kepada mereka dan kadang lupa menyapa bahwa usia mereka juga hilang dan jatah hidup berkurang seperti layaknya milikku.
Usiaku Hilang Berarti Menua
Aku ingin berterima kasih pada semesta yang telah memberi kesempatan bertemu banyak orang dan memahami bahwa hidup tak hanya milik perseorangan. Aku ingin kembali menyampaikan, cinta dan kasih sayang Ibu yang menyempurnakan hati. Pun aku ingin mendoakan semoga pemahaman tak luput bahwa keputusasaan merupakan hal tabu yang sukar disebutkan ayahku.
Pertambahan usia berarti berkurangnya kesempatan untuk lebih lama bersama. Usiaku yang hilang seperti pertanda, waktu untuk bermain-main tak lagi sama seperti kebanyakan mereka. Kemungkinan-kemungkinan yang mendukung masa depan dipertegas keberadaannya dan berandai-andai tentang mimpi harus dikurangi.
Aku ingin menghitung kembali, berapa sesal dan kegagalan yang menghampiri. Mengevaluasi sebuah resolusi dan keinginan. Memupuk harapan untuk terus bersama mereka, orang-orang yang telah berjasa. Berterima kasih dan mendoakan, bahagia menyelimuti seluruh jiwanya. Siapa tahu, Tuhan mempersiapkan satu waktu untuk bersama selamanya. Mengharukan cinta dan mempertebal ketabahan. Sebab Tuhan mengetahui segala hal yang dibutuhkan hamba-Nya.
Jatah Hidupku Berkurang Semili
Ketika jatah kehidupan seseorang berkurang satu jengkal, maka jatah yang lain juga berkurang biarpun itu hanya satu inci. Laiknya perjalanan panjang, kehidupan selalu identik dengan perjuangan; mengucurkan keringat; menyembuhkan luka yang disebabkan jatuh bangun; mempertimbangkan segala kemungkinan yang menghambat dan mempermudah menuju tujuan.
Saat ini jatah kehidupanku telah berkurang setengahnya. Jika dihitung separuhnya entah digunakan untuk apa, karena seakan-akan tidak ada perubahan yang begitu signifikan. Perubahan yang jelas adalah: “Usia orang tuaku telah setengah abad dan kebersamaan yang dimiliki tidak lebih banyak dari sepekan”.