Ritus & Langgam - Di tempurung kepalamu, tak ada ingatan tentangku. Di ruang hatimu tak lagi ada tempat untukku.
Aku mati. Bukan karena hayat dan jasadku, melainkan karena dilupakan olehmu. Aku alpa di hidupmu dan kisah tentangku, tak lagi menjadi lembar baru untuk ceritamu.
Aku tak lebih dari sejarah, menjelma legenda dan mitos belaka. Kini, aku hanya epos dan obituari. Kadang dikemas seperti sajak lama dan tak jarang menjadi cerita bersambung yang dengan mudahnya kau hapus jika tak berkenan.
Di beberapa kesempatan. Aku laksana novelet, tak panjang dan berganti dari satu hidup ke hidup yang lain; berpindah dari satu tafsiran ke pemaknaan jamak. Masing-masing dari mereka yang membaca, mengagumimu tapi selesai begitu saja untukku. Di simpan rapat dan diletakkan begitu usai ceritanya. Bertengger di pojok atas dan bawah rak buku.
Dan hari ini, aku hanya selaksa kata, asa, harap dan semoga. Selebihnya tak pernah ada.