Nyopre Ate, Sapa Taoh Paste

Seri Keduapuluh Sembilan Kehidupan dan Doa
Ritus & Langgam, Prosa --- Dan bila, kau temukan aku tak setabah dulu. Hilang kesabaran dan keikhlasan, maka biarkan aku kembali pada peluk hangatmu. Mungkin dengan begitu, dewasanya perasaan merekahkah ingatan yang hilang.

Tentang bagaimana tabah dan bersikap tegar. Mewaraskan segala kepedihan. Menyempurnakan kurang bijaknya pengetahuan karena denganmu utuh rasaku, aman dan nyaman. Aku hanya menyampaikan harapan yang mungkin saja waktu lupa memberitahukannya padamu. Meluruskan kembali kesalahan dan kefatalan mengambil kesimpulan.

Sayang, setidaknya tetaplah jadi alasan mengapa perjuangan terus dilakukan. Menerjang badai tanpa khawatir kau tak menungguku pulang. Tetaplah menanti, di dermaga janji suci yang pernah kita ikrarkan sebelum keberangkatan waktu itu memisahkan. Saat ini, aku masih penuh ambisi dan persoalan cinta yang keruhkan hati. Mungkin bisa kau saring ego-egonya, dengan rasa saling mengerti dan memahami.

Detengah are se ma cokop rassa. Ate terros nyopre, sapa taoh paste. Ma kencang doa, ben ma cakang aamiin. Urusen e budi are, tak parlo repot e sare. Pangeran taoh apah se ma cokop ka ate.*

Tentang aku yang hilang kesadaran dan kesabaran, maka peluk dan selamatkanlah aku dari ganasnya keegoisan. Mungkin, setiap salahnya perkataan dan perbuatan bisa menyayat isi hatimu. Namun, dalam doa yang sering kali kupanjatkan tak lepas namamu. Kukumandangkan indah di sela-sela nafasku, karena cinta dan segala rasa sejatinya milikmu.

Lalu, untuk segala hal yang masih jauh di masa depan. Biarkanlah aku merencanakan sebelum akhirnya keinginan bersama disambut Tuhan dalam restu-Nya. Tapi aku tidak ingin mengira-ngiranya, aku hanya ingin membuat daftar panjang harapan bersamamu. Sedangkan untuk mewujudkannya, aku memerlukan bantuanmu. Sebab perjuangan akan lebih mudah jika ada kamu, mengamini semoga dan menjadikannya fakta.

Saat ini, bantulah aku. Tetaplah menjadi seseorang yang membuatku tangguh meski hatiku rapuh. Yakinlah aku untuk terus berjuang meski sulit tak terelakkan. Segala apa dan upaya yang kau berikan, takkan merugikanku. Cintamu kuatkan aku, utuhkan asaku dalam semoga dan doa-doa.

Catatan Penulis:

*Merupakan bahasa Madura yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia akan mengalami banyak penyesuaian dan bisa diartikan dengan banyak versi. Di sini akan diberikan dua versinya.

  1. Datangnya hari mencukupkan rasa. Hati terus berdoa, siapa tahu dijodohkan. Memperlekas doa dan giat mengamini. Tentang dikemudian hari, tidak perlu sibuk mencari. Tuhan tahu apa yang membuat cukup hati.
  2. Tibanya sebuah hari akan mencukupkan rasa/perasaan. Hati terus saja berdoa, siapa tahu diberikan kepastian. Mempercepat laju semoga dan mengupayakan pengabulan. Perkara yang masih jauh, tidak perlu repot-repot dicari. Sebab Tuhan tahu yang mencukupkan hati itu apa.
Sedangkan untuk judul tulisan ini sendiri bisa diartikan sebagai.
  1. Permintaan hati, siapa tahu menjadi kenyataan
  2. Permohonan, Semoga Dikabulkan

Alasan mengapa bisa menjadi berbeda dan memiliki ragam arti ketika dialihbahasakan, karena hampir semua bahasa daerah tidak memiliki persamaan pasti atau padanan dalam bahasa Indonesia tidaklah sempurna. Bahasa Indonesia memiliki keterbatasan ketika berkaitan dengan bahasa daerah, di dalam bahasa Indonesia hanya memberikan umpama dan memaknai kata sedekat mungkin dengan arti sesungguhnya.

Wates, 16 Agustus 2019

Achmad Fauzy Hawi

Sering mendengarkan daripada bercerita, lebih banyak minum kopi hitam daripada menulis. Bisa dijumpai juga di sosial media dengan akun Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama