Berguru Pada Kehidupan

Ritus & Langgam - Jika rasa yang ternaung dalam hatimu belum setabah bulan ketika diterpa awan, maka belajarlah pada khusyuknya cinta dan kasih sayang ayahmu yang diam-diam mengamini segala bentuk ikhtiarmu. Pun jika nantinya kau merasa tak menemukan jalan pulang, maka biarlah doa dari seorang ibu menuntunmu yang akhirnya kau kan temukan kembali rumah paling nyaman dan paling aman di bumi ini: pelukan ibumu.

Selalu ada segudang rasa yang tak pernah diduga-duga namun pasti adanya, dari keluargamu; ayah dan ibumu. Ada cinta yang takkan pernah membuatmu patah dan ada pula rindu yang kian membuatmu tabah. Sebuah rasa yang terpatri, penuh sirat makna.

Kadang sebagai seorang anak kita lupa, doa-doa yang melangit melancarkan semua usaha. Kadang kita juga lupa menyisihkan waktu dengan mereka dan bermain-main tanpa pernah mengingat usia. Jika usia cukup panjang untuknya, maka bersegeralah karena tidak ada waktu yang berputar sama meski kesempatan selalu ada.

Aku, akan kembali pada pelukmu. Menjadi seorang anak yang tumbuh bersama harapan-harapan ibunya. Tanah yang kutapaki dan lautan yang membawaku menjemput sebuah mimpi selalu menungguku pulang, membawa keberuntungan dari kesempatan-kesempatan yang diciptakan.

Anakku, yang semakin tumbuh dan semakin bertambah dewasanya. Pulanglah meski rindu tak pernah mengetuk hatimu. Aku, kampung halamanmu masih menjadi tempat kau berpulang.

Bertahan? Tidak semudah itu Nak, kita cenderung memiliki sifat yang mudah bosan, berniat menyerah, dan tidak pernah bisa bersabar barang sejenak. Ada baiknya, jika kamu memang berniat bertahan, lakukanlah dua hal ini. Pertama maafkan dirimu sendiri, dan kedua berterima kasihlah karena kehidupan sudah membawamu sampai di tempat ini; di waktu yang bagimu terlalu sulit.

Hidup adalah tentang pilihan-pilihan yang datang. Membawa kita pada satu kenyataan. Hidup adalah apa yang mereka sebut berjuang. Tapi bagiku, Nak ... Hidup adalah apa yang dilakukan hari ini, hidup adalah apa yang kamu rasakan detik ini, dan hidup adalah segala hal yang kita jalani. Berjuanglah jika memang kamu anggap itu perlu dilakukan dan bertahanlah jika memang itu diharuskan. Tapi berhentilah melakukan itu semua, jika hidup bagimu hanyalah masa depan. Berhentilah dan beristirahatlah sejenak, mungkin ada yang lupa kamu pahami dari hidup ini.

Segala sesuatu lahir karena prasangka-prasangka yang diciptakan oleh diri sendiri. Penilaian terhadap segala aspek yang ada dalam kehidupan adalah ketidaksadaran akan sesuatu dan ketidaksadaran itu bisa jadi merupakan ketidakmampuan kita dalam menilai secara benar juga secara menyeluruh pada diri sendiri. Oleh karenanya nilailah sesuatu itu dari segala aspek, tidak hanya dari satu sudut pandang.

Pandangan mata tidaklah bisa dijadikan acuan untuk menilai sesuatu itu baik dan buruk. Baik dan buruknya didasarkan atas praduga. Yang namanya ciptaan memanglah tidak sempurna namun hal paling sederhana adalah pola pikir dan terkadang sifat apatis bisa mengambil alih semuanya sehingga kita menyimpulkan bahwa itu baik menurut pandangan yang sebenarnya salah total.

Sesuatu yang masih bersifat ambigu, praduga, dan asumsi bukanlah tolok ukur penilaian. Lihatlah merata, biar semuanya terhubung. "Speak with the mind and heart before deciding something" biar tidak salah kaprah. Jangan jadikan kebiasaan buruk dalam menilai sesuatu dari satu aspek menjadi acuan, setidaknya kita paham betul bahwa segala aspek kehidupan ikut terlibat dan menjadi andil sehingga kalkulasi yang diterapkan sesuai dengan ekspektasi.

Perasaan akan sesuatu itu bukanlah hal yang mutlak untuk diikuti tapi yang paling pasti adalah "do what you love, love what you do". Seperti sebuah rasa yang jatuh ke hatimu, biarkan ia membawamu kepada hal yang memang semestinya; menjadi penuntun segala keputusan atas dasar-dasar yang dianjurkan Tuhan. Perasan yang kerap kali datang hanyalah ujian, ia tidak serta-merta bisa disimpulkan sebagai suatu kebenaran karena bisa jadi itu sebatas dogma yang akan mengoyak keteguhan dan keyakinan. 

Lakukan semua hal berdasarkan rasa cinta dan cintailah semua hal yang kau kerjakan. Doa tidak pernah mengkhianati usaha dan upaya.

Ritus & Langgam

Manuskrip digital dan dokumentasi tulisan Achmad Fauzy Hawi

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak

Lebih baru Lebih lama